Kamis, 24 Desember 2009

KONTES BURUNG, CIPTAKAN NUANSA DAN CINTA ALAM DI UNESA

             Kontes kicau burung Unesa Cup IV 2009 minggu (20/12), terlaksana dengan meriah. Lingkup peserta dari seluruh nusantara itu, sejenak memberikan nuansa alam di Unesa. Pasalnya, dilaksanakan bertepatan hari libur mulai pagi hari sampai sore hari, tepat di halaman depan kantor rektorat.
            Menenteng sangkar berkerudung batik. Terkadang terdengar sayut-sayut kicauan burung dari dalamnya. Berjalan mendekat kekumpulan orang yang sedang memegang pulpen dan beberapa brosur pendaftaran. Tanya dari panitia pendaftaran, daftar kategori apa? Begitulah suasana pagi di halaman Gedung E-1 tempat orang tertinggi Unesa ngantor.
            Seorang MC pun juga ikut sibuk pagi itu. Memberitahukan kepada seluruh calon peserta dan peserta untuk segera daftar ulang. Tak jarang kata sportifitas diungkapkan untuk menghimbau kepada seluruh peserta beserta pendukungnya.
            Selang beberapa waktu kemudian, Dr. Nurhasan, M. Kes selaku Pembantu Rektor III, membuka Lomba Unesa Cup 2009 itu. Sambutan tepuk tangan dari peserta dan penonton pun tak ketinggalan. Dan telihat wajah dan senyum yang tampak sangat antusias.
            Lomba pertama dimulai, suara MC tetap memberi arahan kepada peserta untuk segera membawa burung menuju gantangan (arena kontes). Tak lama kemudian, berbondong-bondong orang berjalan sambil mengangkat sangkar burung yang masih berkerudung. Satu persatu, kerudung kurungan dibuka, dan kemudian diangkat untuk dikaitkan ke  gantangan. Pada saat yang bersamaan, beberapa orang berkaos hitam berjalan memasuki gantangan, dipunggung kaos tertulis REKTOR UNESA CUP IV. Enam orang diantaranya membawa bendera dan papan tulis kecil seukuran kertas A4, dan orang Sering menyebutnya sebagai juri. Sesaat kemudian, dari luar pagar pembatas gantangan terdengar suara gaduh. Ternyata itu dari pemilik burung kontes sedang memberikan kode-kode dengan bahasa tubuh dan teriakan, agar burung yang dimiliki mau berkicau dengan keras dan baik.
            Sambil jalan mengitari gantangan, juri mencatat nilai pada papan tulis yang ada ditangan kirinya. Pada saat bersamaan, bendera yang terbuat dari pita dengan panjang tiang ± 30 cm, dimasukkan kedalam lubang gantangan yang berada dibawah sangkar burung. Yang paling banyak mendapatkan bendera dari juri itulah yang akan menjadi juara.
            Kontes burung menurut H. Mustofa selaku Ketua Organiser Aladin Interprice menyatakan, kontes burung seperti ini sebelum-sebelumnya juga sering diadakan. Setiap satu minggu sekali kontes burung diadakan, untuk tempat penyelenggaraan selalu berpindah-pindah, dari kota satu ke kota lainnya, termasuk Unesa. Sebagai tuan rumah yang mewakili Surabaya, unesa merupakan tempat ternyaman dari seluruh tempat yang ada di Surabaya. Menurutnya, pepohonan yang banyak tumbuh disekitar halaman Rektorat, memberikan suasana rindang, sejuk dan menyehatkan. Kontes burung juga merupakan salah satu budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Populasi terbesar diseluruh dunia tersebut, tak jarang menarik orang-orang asing berdatangan ke Indonesia hanya untuk melihat kontes burung yang sedang berlangsung. Sebut turis dari jepang, saat sedang melihat kontes sedang berlangsung. Mendengar dan melihat kicauan burung yang merdu dan indah, serta banyaknya peserta yang mengikuti, membuat turis Jepang terkagum-kagum, tuturnya tentang kontes burung yang ada di Indonesia.
            Sementara, bagi Prof. Dr I Nyoman Adika, M.S. tentang kontes kicau burung sendiri sebagai wujud  cinta alam. Dengan cara mengadakan kontes seperti ini, adanya harapan muncul kepedulian terhadap satwa yang ada di Indonesia ini, dengan permulaan, melalui keindahan kicauan yang dihasilkan. Sehingga dikemudian  hari, untuk menarik orang-orang yang berada di Unesa baik lingkup dosen, karyawan dan mahasiswa, dengan sadar lama kelamaan cinta terhadap alam yang mereka tinggali. Salah satunya ikut menjaga pohon-pohon yang ada dari kerusakan, dan tidak lain sebagai tempat tinggal burung-burung itu sendiri.  Kicauan burung juga bisa membuat orang-orang yang ada disekitarnya menjadi bersemangat, tuturnya sambil tersentum.
            Untuk bisa memiliki sebuah burung yang bisa dipertandingkan, perlu biaya yang tidak sedikit. Menurut Sinyo pada saat itu juga sebagai peserta, perlu biaya besar untuk bisa memiliki burung kicau. Pasalnya, selain harga beli untuk sebuah burung yang siap ikut kontes, biaya perawatan dan juga makanan yang harus diberikan lumayan menguras kantong, terutama pada makanan, karena tidak kualitas sembarangan yang diberikan. Untuk burung kicau kalau hanya diberi makananan dengan kualitas rendah, burung tersebut akan enggan/ sulit berkicau. Karena kandungan yang ada pada makanan untuk burung kontes kicau mengandung vitamin untuk merangsang burung agar aktif berkicau. Selain itu, perawatan yang menghabiskan biaya pada waktu burung mengalamai stress. Perawatan akan lebih sulit dari pada burung yang normal. Karena harus mengembalikan kondisi ketenangan burung sampai sedia kala. Dan waktu yang dibutuhkan bisa mencapai hitungan bulan sampai burung itu normal.
            Kerudung yang digunakan untuk menutup sangkarpun juga tidak sembarangan. Harus dari bahan kain yang halus dan lentur. Diharapkan dengan bahan itu, udara yang ada di dalam sangkar lebih adem, dan burung akan terhindar dari stress karena nyaman di dalamnya, tuturnya dengan wajah yakin. Muksin Saiful A

           
           
           


Selasa, 22 Desember 2009

OPTIMALISASI LIMA KETERAMPILAN AKADEMIK DALAM PERSIAPAN IBT-TOEFL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA NON-BAHASA INGGRIS


ABSTRAK

Wigati, Retno Wulan. 2009. Optimalisasi Lima Keterampilan Akademik dalam Persiapan IBT-TOEFL untuk Meningkatkan Prestasi Akademik mahasiswa Non-Bahasa Inggris. Disertasi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Surabaya. Promotor: 1) Prof. Dr. Soekemi, MA dan KO-Promotor 2) prof. Abbas A Badid, Ph.D, MA, MA

Kata Kunci: Optimalisasi, keterampilan akademik, membaca cepat, mencatat, paraphrase, meringkas, sintesa, persiapan IBT-TOEFL, Prestasi akademik

            Penelitian ini bertujuan mengungkapkan tentang pengaruh optimalisasi Lima Keterampilan Akademik, membaca cepat, mencatat, paraphrase, meringkas, dan sintesa, dalam persiapan IBT-TOEFL untuk menignkatkan Prestasi Akademik pada mahasiswa jurusan non-bahasa Inggris. Dalam penelitian ini, Lima, keterampilan akademik yang disebut sebagai kunci sukses akademik dipergunakan untuk mempersiapkan IBT-TOEFL, yang memperkenalkan kombinasi antara standar keahlian bahasa inggris dan penggunaan teknologi. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen dam merupakan penelitian kuantitatif; artinya ada variable yang diobsevasi terkait dengan optimalisasi lima keterampilan akademik dalam mempersiapkan IBT-TOEFL. Perlukuan optimalisasi keterampilan lima akademik yang diberikan pada grup eksperimen adalah: 1) membaca cepat, yang terdiri atas membaca cepat dan pemahaman; 2) mencatat, terdiri atas: organisasi catatan, identifikasi informasi, dan mencatat cepat; 3) parafrase: memilih sinonim kata, menggunakan gramatika alternative, mengekspresikan ide yang lain; 4) merangkum yang terdiri atas; menyingkat ide, megidentifikasi ide, identifikasi poin utama; dan 5) sintesa yang terdiri atas: identifikasi tema dan hubungannya, seleksi informasi dari kedua sumber, mengikuti rencana/ alur
            Masalah dalam penelitian ini adalah: Berapa % kontribusi optimalisasi keterampilan lima akademik dalam mempersiapkan IBT-TOEFL terhadap peningkatan nilai prestasi akademik? Pertanyaan ini diformulasikan sbb: 1) Berapa % kontribusi optimalisasi lima keterampilan akademik terhadap nilai persiapan IBT-TOEFL; 2) Berapa % kontribusi optimalisasi lima keterampilan akademik terhadap nilai prestasi akademik? Berapa % korelasi antara nilai persiapan IBT-TOEFL dengan nilai prestasi akademik?; 4) Adakah perbedaan yang positive dan signifikan antara grup ekperimen dengan grup control dalam nilai persiapan IBT-TOEFL?; 5) Adakah perbedaan yang positif dan signifikan antara grup eksperimen dengan grup kontrol dalam nilai prestasi akademik? Hipotesisnya adalah: 1) Optimalisasi lima keterampilan akademik mempunyai kontribusi >80% terhadap nilai persiapan IBT-TOEFL dengan prestasi akademik >80%; 4) Ada perbedaan yang signifikan antara grup ekspesimen dengan grup kontrol dalam nilai persiapan IBT-TOEFL; 5) Ada perbedaan yang positif dan signifikan antara grup eksperimen dengan grup kontrol dalam nilai prestasi akademik.
            Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa semua hipotesis diterima. Kesimpulannya optimalisasi lima keterampilan akademik, dalam persiapan IBT-TOEFL mempunyai kontribusi sebesar >90% dalam meningkatkan nilai prestasi akademik. Maka dapat diyakini bahwa lima keterampilan akademik merupakan keterampilan yang paling efektif skills yang harus digunakan dan dikembangkan dalam Proses Belajar Mengajar.

Disertasi ini telah lulus uji pada ujian terbuka kamis (12/11). Bertempat di Auditorium Gedung K9 Pascasarjana Unesa, dengan predikat sangat memuaskan setelah mempertahankannya di depan para dewan penguji.


PENGEMBANGAN STRATEGI BELAJAR BAHASA EFEKTIF UNTUK MENYELESAIKAN KESULITAN DALAM MENGGUNAKAN BAHASA SASARAN



Researcher       : Drs. Imam Dui Agusalim, M.Pd
Promoter          : 1. Prof. Dr. H. Soekemi, M.A
                          2. Prof. Dr. Abbas A. Badid M.A., M.A
Kata-kata kunci; Pengembangan, Efektif, Stategi Pembelajaran Bahasa, Kesulitan dalam Penggunaan Bahasa Sasaran dan Berkomunikasi

ABSTRAK
            Meskipun dengan pendekatan-pendekatan yang paling komunikatif, pengajaran bahasa kedua atau asing dikelas terbatas kemampuannya dalam mengembangkan kompetensi komunikasi siswa dalam bahasa sasaran. Keterbatasan ini disebabkan oleh terbatasnya penampilan menggunakan bahasa pada berbagai fungsi, genre, tindak tutur, dan jenis wacana percakapan yang terjadi di dalam kelas. Dengan kondisi terbatas semacam itu dan waktu yang terbatas, seperti pertemuan kelas yang hanya seminggu sekali untuk latihan bahasa target di kelas, minat siswa untuk bicara menjadi rendah. Ketika mereka diberi kesempatan untuk bertanya setelah membahas materi bahan ajar, mereka hanya diam saja. Hal serupa juga terjadi ketika setelah mengikuti presentasi dari perusahaan yang akan merekrut mereka diberi waktu untuk bertanya tetapi mereka seolah tidak memiliki kata-kata untuk diucapkan
            Melihat fenomena ini, guru yang bertanggung jawab sebaiknya memaksimalkan kesempatan bagi para siswa untuk berpartisipasi aktif di luar kelas. Kegiatan extra berbasis tugas itu seperti melakukan latihan wawancara dan chatting tertulis. Dan untuk melihat  penerapan penugasan komunikasi secara alami ini, penelitian terhadap komunikasi yang sesungguhnya seperti itu perlu dilakukan.
            Dengan keinginan untuk meningkatkan ketrampilan berbicara siswa, penelitian ini bertujuan secara umum menemukan kesulitan komunikasi alami dengan menggunakan bahasa sasaran melalui kegiatan wawancara dan chatting pesan tertulis. Dan penelitian yang sesuai bagai guru adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
            Sebelum memulai PTK, satu penelitian awal dilakukan secara quantitative melalui penilaian dari teman untuk mengidentifikasi ketrampilan bicara siswa. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan bicara siswa perlu ditingkatkan. Kemudian, PTK digunakan secara kulitatif untuk memonitor kualitas kemampuan komunikasi siswa. Dengan mengikuti suatu proses dengan empat tahap Perencanaan-Tindakan-Pengamatan-Refleksi, pengajar bahasa asing dapat menggunakan teknik analisa percakapan dan analisa wacana untuk menemukan masalah-masalah dalam latihan, menggunakan bahasa target itu. Analisa data dilakukan dengan batasan pada kompetensi grammar, sociolinguitik, strategi dan wacana. Sedang data chatting dianalisa berdasarkan pada kemampuan komunikasi dalam pergantian, urutan dan perbaikan.
            Kadang-kadang seseorang ketika berkomuikasi menyadari atau tidak bahwa komunikasinya mengalami kesulitan untuk dapat melanjutkan terus disebabkan oleh banyak variable seperti halnya tempat, topic wacana, lawan bicara, tujuan atau orientasi interaksi dan sebagainya. Dalam kedipan mata, dia dapat melanjutkan interaksi dengan menggunakan strategi- strategi yang relevan dengan kesulitan-kesulitan itu. Sebagai contoh, seorang pembelajar ketika bercakap-cakap dengan seorang asing mungkin tidak mengerti apa yang sedang diperbincangkan disebabkan oleh terlalu cepatnya cara bicara orang asing itu. Setelah meminta maaf karena sedikitnya kemampuan bahasa inggrisnya, orang asing itu bicara dengan sedikit lebih pelan atau menggunakan tata bahasa yang lebih sederhana dan percakapan itu dapat dilangsungkan terus. Dalam hal ini orang asing itu mengakomodasi pembelajar itu dengan mengatur perilaku berkomunikasi yaitu menyesuaikan dengan tuntutan peran pembelajar itu dalam memahami topic interaksi. Beberapa kesulitan komunikasi yang muncul dalam interaksi wawancara atau dialog dan dalam tugas chatting pada situasi yang sebenarnya adalah sebagai berikut.
            Dalam wawancara penemuannya meliputi adanya pengaruh bahasa ibu, adanya pertanyaan yang bersifat pribadi dan ketidak mampuan pembelajar dalam membuat pertanyaan yang benar. Tetapi, wawancara itu secara psikologi mendorong dan menarik bagi pembelajar untuk terus bertanya ketika mereka tidak mengerti. Sedangkan dalam chatting, penemuannya berkenaan dengan lemahnya kemampuan dalam menciptakan interaksi yang tersusun baik dan berkomunikasi. Strategi belajar dengan menempatkan wawancara sebelum chatting ini efektif dilakukan dalam dua siklus PTK sebab kemandekan komunikasi dikarenakan lemahnya kompetensi wacana dapat diatasi dengan chatting pada siklus kedua, sehingga komunikasi dapat berlanjut terus dan memberi latihan bahasa fungsi seperti memberi salam, pengenalan diri, tanda mengakhiri interaksi dan ungkapan selamat tinggal.
            Sebagai hasil dari pemetaan kemampuan berbicara pembelajar, mereka mendapat sebutan kemampuan sebagai menengah bawah, dan untuk perbaikan mereka maka materi rencana pembelajaran pada Lampiran F disarankan untuk diajarkan bagi mereka.

Disertasi ini telah lulus uji pada ujian terbuka kamis (12/11). Bertempat di Auditorium Gedung K9 Pascasarjana Unesa, dengan predikat sangat memuaskan setelah mempertahankannya di depan para dewan penguji.

VOLY KONTRIBUSIKAN KEBERSAMAAN DI UNESA

            Banyak cara bisa dipakai untuk menciptakan suasana kebersamaan dalam suatu lingkungan. Sebut saja di Unesa dalam Lustrumnya ke-IX. Mulai hari senin-kamis (15-17/12), bertempat di halaman parkir gedung E1 dan E2, diadakan pertandingan Voli antar mahasiswa, dosen/ karyawan se-Unesa. Dan kemudian terbagi menjadi beberapa kategori diantaranya: Dosen dan Karyawan Putra, Dosen dan Karyawan Putri, Mahasiswa Putra, dan Mahasiswa Putri.
Bukan tanpa maksud, mengingat  ambisi Unesa untuk menuju World class Universiy, berbagai macam cara positif pun dilakukan, termasuk kegiatan yang bersifat kebersamaan. Mengingat pribadi manusia yang setiap saat membutuhkan hal baru dan bersifat rekreatif, ada ditiap aktivitasnya. Dengan adanya hal baru dan rekreatif itu, rasa penat, sumpek, dan jenuh terhadap aktivitas sebagai mahasiswa, dosen maupun karyawan unesa, akan balance. Dengan begitu, semangat dan gairah untuk beraktivitas akan tetap terjaga.
            Pertandingan Voli yang terangkai dalam agenda Lustrum ke-IX Unesa tersebut, memberikan banyak kontribusi. Terutama dalam menciptakan suasana kebersamaan, antar elemen di Unesa. Terlihat dari pertandingan mulai babak penyisihan sampai babak final masing-masing kategori. Jabat tangan antar pemain, berinteraksi walaupun dalam bertanding sebagai lawan yang harus saling mengalahkan, serta para supporter yang selalu setia memberikan semangat bagi tim perwakilan Fakultas mereka. Dan hal yang terpenting adalah, momen. Selesai kembali keaktivitas masing-masing, jaringan teman semakin meluas, dan hubungan pertemanan semakin erat. Karena setelah melihat  wakilnya bertanding, baik kalah ataupun menang, yang penting adalah kebersamaan, untuk saling berusaha dan saling memberi semangat, untuk sebuah pertandingan dengan sebaik-baiknya.
Selain sebagai balancing, voli juga sebagai perwujudan Unesa Kampus Prima. Dimana tubuh itu sehat, maka jiwapun juga ikut sehat, seperti kata pepatah ”Mensana In Corpure Sano” Didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat. Dalam setiap beraktivitas dan untuk perolehan hasil yang maksimal, jiwa yang sehat lah yang bisa melakukan.
            Sikap sportif dijunjung tinggi oleh tiap pemain. Meskipun kalah, namun tetap menerima dengan lapan dada. Tidak adanya tawuran dan tetap damai. Unesa harus bisa memberikan contoh yang baik, bagi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Sikap sportif merupakan sebagai bentuk kedewasaan bangsa Indonesia. Dengan begitu, tercermin pula kemajuan pendidikan di Indonesia, yang lebih mengedepankan logika dari pada otot.    
            Pertandingan semakin seru ketika memasuki babak semi final. Tim-tim terbaik yang berhasil lolos kebabak tersebut, saling menampilkan kekampuan terbaiknya, tidak lain, demi sebuah kemenangan. Yang terjadi, saling balap poin antar tim sepanjang pertandingan. Dan itu semakin membuat pemain maupun penonton yang ada, semakin tegang sekaligus senang. Tegang apakah tim jagoannya menang atau kalah, dan senang karena permainan lebih seru. Namun, ada beberapa pertandingan yang tidak berimbang. Hal itu dimungkinkan kemampuan tim jauh berbeda. Sehingga tidak jarang tim yang yang berhasil memenangkan pertandingan memperoleh poin kemenangan dengan selisih sangat signifikan dengan tim yang dikalahkan.
            Setelah babak semi final, selanjutnya memasuki babak final. Pada babak ini pertandingan lebih seru dari pada sebelumnya. Dengan iming-iming hadiah yang diberikan kepada juara, nama baik serta kepuasan, memberikan dorongan tiap tim untuk berusaha lebih keras dalam memenangkan pertandingan. Terlihat bagaimana dalam tiap satu kali servis, strategi, pasing dan umpan dari seorang staper, sangat menentukan keakuratan eksekusi dari seorang spikeker. Pukulan keras kebola yang ditujukan kepada lawan, dan kemudian ditangkis dengan pasing, bola diumpan ke Staper dan kemudian diumpan lagi kepada spikeker, sampai akhirnya pertandingan dimenangkan.
            Setelah pertandingan yang sangat seru dan sengit, akhirnya diperoleh beberapa juara, sebagai berikut:

Dosen dan Karyawan
PUTRA
Dosen dan Karyawan
PUTRI
Mahasiswa
PUTRA
Mahasiswa
PUTRI
Juara I
Juara II
Juara III
Kantor Pusat
FIP
FMIPA
FIK
FIP
FIS
FIK
FIP
FT
FIK
FIP
FT

Adapun yang tidak ikut berpartisipasi dalam pertandingan voli,, baik dari perwakilan Dosen/ karyawan maupun mahasiswa, diantaranya:
Dosen dan Karyawan PUTRA
Dosen dan Karyawan PUTRI
Mahasiswa
PUTRA
Mahasiswa
PUTRI
-
FE
-
FMIPA







Muksin Saiful A

REALITA PERFILMAN INDONESIA

          Sunguh ironis sekali apabila kita melihat maraknya film yang beredar di Indonesia saat ini, baik produksi dalam maupun luar negeri. Kenapa saya bisa beranggapan seperti itu? kenapa tidak. Bisa kita lihat iklan yang lagi gencar-gencarnya dipulikasikan di layar Televisi. Saksikanlah di bioskop-bioskop kesayangan anda. Di mana tiap film menawarkan tema tentang film cinta antara laki-laki dan perempuan, atau kalau tidak mengexplore keseksian seorang wanita dengan berbau porno, dan hal itu seakan-akan menjadi tema utama yang wajib diangkat.
            Pernahkah kita mencoba mencari intisari dari ramuan film yang akan kita lihat sekarang? Kecenderungan sari film pada masa sekarang ini terlalu mengambarkan kepesimisan. Bukankah masyarakat indonesia membutuhkan motivasi agar mereka bisa bangkit dari keterpurukan negeri ini, salah satunya melalui pesan moral yang disampaikan melalui film, prioritas utama karya dalam negeri? Realita sekarang sungguh memprihatinkan. Bahkan film yang dibuat oleh anak negeripun seakan mengabaiakan hal itu.    Apakah tidak pernah terbesit difikiran para sutradara itu sendiri untuk menyelipkan pesan-pesan moral dan sosial, yang membuat bangsa indonesia tetap tergetar untuk selalu optimis menjadi masyarakat yang maju?
            Perfilman yang beredar di indonesia sekarang ini cuma memperhatikan royalti semata, tapi tidak pernah menghiraukan dampak yang akan terjadi di masyarakat luas apabila mengkosumsi tema yang kurang baik, dalam artian negatif. Suatu contoh, film yang sedang ramai diputar di bioskop adalah kawin kontrak, tali pocong perawan, mimpi basah, dan masih banyak lain tema film dengan tema yang serupa. Tentunya tema yang mengangkat tentang gairah sex. Hal itu secara tidak langsung akan mempengaruhi psikis masyarakat indonesia. Bahkan tidak menuntut kemungkinan sebagian masyarakat akan berperilaku seperti keadaan yang ada difilm yang telah mereka tonton. Kalau film bertemakan negatif dan masyarakat ikut menerapkan dikehidupan nyata apa akibatnya?
            Perlunya penertiban batas-batas kelayakan film yang akan diputar secara publik. Hal itu diharapkan dengaan sejalannya peraturan itu diterapkan adalah perilaku masyarakatpun juga ikut tertata, dalam artian mendidik masyarakat indonesia melaui perfilman.
            Coba kita melihat negara tetangga kita, negeri sakura atau negeri matahari terbit itu. Bagaimana mereka para kreator dalam menciptakan sebuah film yang memberikan pesan moral. Salah satunya naruto. Siapa yang tidak mengetahui film berupa animasi ini. Mulai anak TK sampai mahasiswa mengetahui bahkan menyukainya. Bukan semata-mata karena kreasi yang diciptakan istimewa, tapi coba kita analisa dari karakter naruto itu sendiri.
Naruto adalah salah satu karakter paling bodoh diantara teman satu kelasnya. Dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru, naruto kesulitan dalam menerima dan menerapkannya. Namun bagaimana semangatnya ingin menjadi sorang hokage (pimpinan di desa tempat tinggalnya).
            Naruto selalu berlatih siang dan malam, bahkan dia sendiri sampai lupa makan dan tidur. Tidak sedikit naruto jatuh pinsan karena kelelahan sewaktu latihan. Itu semua dilakukannya semata-mata karena dia ingin menjadi seorang hokage dan juga mengalahkan saingannya sasuke.
            Kenapa film buatan anak negeri belum ada atau baru sedikit sekali yang mengangkat tema tentang perjuangan seseorang agar selalu berusaha dan terus berusaha pantang menyerah, walaupun mereka mempunyai kelemahan terutama dalam berfikir sedikit lamban.
Muksin Saiful A
            Bangkitkan perfilman indonesia!!!

                                                 

                                                         


MESIN SOLID, INDEPENDENSI PKKMB 2009 JURUSAN TEKNIK MESIN Oleh

Kebanggaan dan Filosofi dibalik slogan Mesin Solid         
Mesin solid, Slogan yang sering diorasikan oleh kalangan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Unesa (JTM). Kebanggaan dan kepuasan yang dirasakan seusai melontarkan ”Mesin” seakan-akan mengajak mahasiswa lain untuk menjawab ”Solid”.  Luapan semangat yang memang seharusnya dimiliki oleh setiap Mahasiswa. Dan memang, kata-kata Mesin Solid tersebut mempunyai makna yang begitu dalam apabila dikaji. Sehingga, nuansanyapun sanggup membakar setiap sel-sel darah setiap Mahasiswa khususnya Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin untuk selalu mengobarkan semangat.
 Mesin, adalah suatu perangkat, dimana terdapat komponen- komponen yang terangkai membentuk suatu bangun. Dimana pada tiap-tiap bagiannya saling mendukung dan melengkapi fungsi bagian-bagian yang lain. Bekerja dengan sistematis, teratur, dan penuh dengan perhitungan. Solid, dalam ilmu Kimia, merupakan suatu kesatuan yang saling mengikat diantara molekul-molekul yang lain hingga menjadi sebuah atom. Neutron dan Proton yang terletak pada pusat atom, dengan fungsi sebagai inti dari sebuah atom. Dalam konteks Organisasi adalah BPH. Sementara, Elektron Bergerak berputar mengitari Neutron dan Proton dengan dibatasi gerak oleh lintasan. Dimana lintasan tersebut mempunyai suatu energi yang mempunyai kekuatan yang mengikat, sehingga Elektron tetap bergerak melintasi Neotron dan Proton. Hal ini diibaratkan Departemen (Kadep dan Staf) dan Anggota. Ektrasi tersebut, mendefinisikan adanya saling keterkaitan antar molekul. Sehingga akan membentuk suatu kesatuan yang mempunyai ciri dan fungsi tertentu. Seperti halnya dalam sebuah organisasi, BPH, Departemen dan Anggota, merupakan suatu rangkaian yang pasti, sehingga satu dengan yang lainnya menempati posisinya masing-masing dan membentuk satu kesatuan yang utuh. BPH sebagai kunci utama sebuah organisasi dengan wewenangnya sanggup mengikat tiap-tiap bawahannya (Kadep, Staf, dan Anggota) untuk terus aktif, loyal, komitmen dan bertanggung jawab terhadap organisasi yang sedang dinaunginya tersebut. 
Sehingga, slogan Mesin  Solid adalah suatu gambaran yang diterapkan khususnya Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dalam hal berkehidupan di kampus. Bahwasanya setiap satiap Mahasiswa dalam konteks Mahasiswa harus saling melengkapi dan menempati. Melengkapi kekurangan yang lain, dimana hal tersebut didasari oleh manusia sebagai makhluk sosial, yang mempunyai kekurangan, kelebihan dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Bagi mereka yang berlebih, berbagi dengan mereka yang kurang, konteks kurang dalam hal ini adalah ilmu ataupun pengalaman. Dan menempati posisinya, tidak lain adalah sebagai seorang Mahasiswa dalam konteks akademik, ataupun yang berkecimpung di organisasi.  
            Begitulah nuansa yang terasa dilingkup Mahasiwa Teknik Mesin serta LK yang menjadi tempat mahasiswa dalam mengembangkan karakternya masing-masing, khususnya seputar kemahasiswaan. Saling sapa antar mahasiswa lain, saling membantu, saling berbagi pengalaman, baik dari senior ke junior, ataupun junior ke senior. Sehingga solidnya persaudaraan Mahasiwa Teknik Mesin begitu kental.

Indipendensi PKKMB 2009 oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
            Sekilas tentang gambaran PKKMB 2009 ini, apa yang beda dengan PKKMB tahun lalu yaitu tahun 2008?
Hal itulah yang coba penulis ungkap seputar fenomena yang terjadi. Tepat sekali, perbedaan yang sangat mencolok dari tahun-tahun yang lalu. Indipenden PKKMB yang dilakukan oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Dimana seharusnya PKKMB tetap dilaksanakan terpusat di Fakultas Teknik. Namun kali merupakan suatu pilihan yang mengandung resiko. Bagaimana mana tidak? sungguh diluar kebiasaan dan exstrim.  Dengan SDM dan kuantitas pengalaman yang mereka miliki, mereka berani bertanggung jawab dengan kualitas Maba pasca PKKMB secara indipenden.
Tercetus dari pemikiran kritis penulis sebagai seorang Mahasiswa, apa latar belakang yang menggerakkan pelaksanaan PKKMB 2009 Teknik Mesin secara indipenden?
Menurut pengakuan Bayu Firdaus sebagai Ketua Pelaksana PKKMB 2009 Jurusan Teknik Mesin, adanya unsur otorisasi dari pihak Fakultas Teknik. Sehingga sistem demokrasi yang memang seharusnya tetap dijunjung, luntur dengan otorisasi yang kokoh dari pihak Fakultas Teknik. Lobying yang ditawarkan Bayu Firdaus dkk, dimana seharusnya bisa menemukan titik temu diantara argumen-argumen yang berbeda dan mempertahankan PKKMB yang utuh, namun tidak demikian, justru yang terjadi pertarungan politik yang semakin panas pada lingkup intern Fakultas Teknik.
Tidak hanya berdiam pada satu sumber saja, penulis mencoba mencari informasi tercetusnya konflik tersebut. Menurut Ferdiansyah, tidak lain sebagai Ketua Pelaksana PKKMB 2008 Fakultas Teknik menuturkan, bahwasana sistem pembentukan panitia PKKMB Fakultas Teknik sekaligus kebijakannya terdapat beberapa pilihan, diantaranya oleh Fakultas atau hasil musyawarah dari delegasi tiap-tiap Jurusan. Apabila kebijakan ditentukan oleh Fakultas, ditinjau dari keefisien waktu. Hal itu dikarenakan sebagai antisipasi, bahwasana tiap rapat untuk menentukan suatu kebijakan yang cenderung menyita waktu. Argumen yang terus diperkuat melalui referensi dan kutipan yang dimiliki oleh tiap peserta rapat. Tidak jarang yang terjadi bukannya suatu solusi cerdas yang tercetus, melainkan hanya pertarungan prinsip yang terus dipegang.
Konflik internal tersebut semakin diketahui publik dengan insiden pada waktu pelaksanaan upacara bendera yang dilaksanakan di Gedung Bima Unesa Lidah Wetan. Barisan yang terpisah antara Maba Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Teknik pada waktu akan memasuki Gedung Bima. Perbedaaan tidak hanya pada hal itu saja, atribut yang dikenakan oleh masing-masing Maba pun juga berbeda.
Senggang beberapa waktu setelah prosesi upacara bendera berlangsung, secara tiba-tiba Maba Fakultas Teknik ditarik dari barisan upacara. Menurut informasi, Anton selaku Presiden BEM Fakultas Teknik, menghendaki sterilisasi barisan Maba Fakultas Teknik dari non Maba Fakultas Teknik. Pada akhirnya yang terjadi adalah prosesi upacara yang tidak bisa diikuti oleh seluruh Maba Fakultas Teknik hingga selesai.
Dari momen-momen tersebut, penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal sebagai wacana khalayak Mahasiswa khususnya.
Begitu banyak perbedaan yang ada didunia ini, mulai dari model pakaian, sepatu hingga integral dan integritas kehidupan setiap manusia. Namun janganlah hal itu meciptakan suatu perbedaan kerukunan. Manusia sama halnya dengan manusia yang lain. Sama-sama mempunyai nafsu makan, memiliki, dan pilihan. Dari insiden PKKMB Fakultas Teknik dan Jurusan Teknik Mesin, sama halnya dengan suatu pilihan. Dimana indipenden PKKMB Jurusan Teknik Mesin dari Fakultas Teknik, dengan tingkat resiko yang sanggup dipertanggung jawabkan masing-masing fihak.
Mahasiswa, adalah sosok dengan kemauan keras yang sanggup belajar dengan banyak arah. Maka dari itu, mahasiswa adalah sebagai kader bangsa dan penengah diantara pemerintahan dan rakyat. Belajar dengan hanya ditemani secangkir kopi, tikar kusut, serta semangat yang terus terpancar di antara mahasiwa yang membentuk lingkaran diskusi. Namun hal itu tidak mengurangi kualitas belajar mereka, yang ada adalah kesederhanaan, sebagaimana rakyat Indonesia yang harus dipaksa hidup sederhana, karena memang tidak adanya materi yang akan mereka pergunakan untuk bermewah-mewahan.
            Lalu yang menjadi pertanyaan, Mahasiswa itu siapa?
Banyak tafsiran tentang mahasiswa. Diantaranya Mahasiwa adalah Maha “besar”, siswa ‘orang yang belajar, jadi Mahasiwa  bisa distikan orang yang belajar dengan tingkatan lebih tinggi dari orang yang belajar lainnya, maka dari itu, tempat belajarnyapun juga Perguruan Tinggi (PT). Ada juga yang menafsirkan mahasiswa itu seperti apa. Mahasiswa adalah tingkatan pendidikan. Dimana hal itu yang membedakan dari siswa adalah, cara berfikir, meliputi perspektif terhadap suatu permasalahan yang diterjemahkan secara logis dan ilmiah. Tidak hanya itu saja, kedewasaan beringkah laku, kosa kata, serta wacana yang luas.
            Apapun tafsiran itu, tetap pada intinya mahasiswa adalah generasi kader keluarga, kader bangsa, menjadi tonggak suatu perubahan menuju ke hal yang lebih baik dan kelak akan menggantikan generasi-generasi yang sudah tua.
Mengingat hal tersebut, penulis mengutip sebagian materi PKKMB Jurusan Teknik Mesin, dan kemudian diterjemahkan kedalam bahasa penulis sendiri. Materi yang penulis sorot adalah pada materi III (wawasan kritis), sebagaimana mengungkap tentang wacana, diskusi, dan tindakan kritis.

Wacana
 Suatu gambaran perihal terdahulu maupun sekarang dengan sifat menambah/menjadi referensi pengetahuan tentang berbagai hal. Sehingga, akan menjadi pemahaman tersendiri dan mendalam, dengan akumulasi wacana yang terus bertambah. Sejalur dengan itu, tingkat kecerdasan pun juga seiring berjalan, dan tidak jarang akan memunculkan suatu ide baru.

Diskusi
Pertukaran wacana yang berasal dari berbagai orang dalam forum diskusi yang dibangun. Diskusi bisa dengan beberapa metode, bisa secara langsung memecahkan suatu permasalahan dengan komparasi antar argument yang akan mengkerucut pada suatu pemecahan masalah. Ataupun debat, dimana debat tersebut akan memacu otak untuk berfikir lebih keras, karena terdapatnya argument yang ingin terus dipertahankan, sehingga secara otomatis referensi akan semakin banyak. Namun kekurangan diskusi secara debat akan cenderung menyita waktu lebih banyak, karena juga menuntut sikap menghargai argument orang lain.

Tindakan Kritis
            Tindakan kritis, penulis mencoba terjemahkan, suatu tindakan dengan didasari rasa ingin tau yang begitu besar mengenai suatu permasalahan. Mulai dari  pohon suatu permasalahan, batang, hingga keranting dan akar dari permasalahan. Sehingga pada akhirnya permasalahan tersebut tidak menimbulkan pertanyaan, dalam arti lain permasalah terjawab dengan adanya pertanyaan-pertayaan yang ada. Jadi secara keseluruhan pemahaman tentang tindakan kritis tidak lain adalah tindakan untuk menemukan permasalah sampai masalah itu sudah tidak menjadi masalah lagi dengan cara bertanya.
            Jadi, agar Mahasiswa bisa selayaknya menjadi Mahasiswa, perlulah mempunyai wawasan yang luas, untuk  memperoleh wawasan yang luas, salah satunya adalah dengan diskusi. Agar diskusi bisa maksimal, perlu tindakan kritis untuk memperoleh pertukaran informasi sebanyak-banyaknya.
 Muksin Saiful A





IDUL FITRI DIBALIK TERALI BESI

      Sayup-sayup terdenga  r di kejauhan, suara gema takbir berkumandang. Pertanda menyambut hari raya idul fitri. Kemerdekaan, merupakan suatu hal yang berarti bagi sebagian besar umat muslim didesa kluwak, Jatirogo, Jatim. Selesai melaksanakan, genap puasa selama 30 hari. Dengan penuh harap dan pengampunan dosa yang selama setahun penuh terakumulasi, pada akhirnya dilebur untuk djadikan manusia kembali kefitrahnya.
Dibalik kawat besi silndris yang berjajar dan terpasang kokoh dengan besi-besi cor lainnya. Menjadikan urungan niat bagi siapa saja untuk tidak berfikir tinggal di dalamnya. Sambutan dingin ubin, senantiasa hadir setiap malam. Nyanyian akrab nyamuk, canda dan kejahilannya mengajak orang sekitar untuk ikut tepuk punggung dan tangan. Bolam 10 w, menjadi begitu terang dibanding dengan sudut-sudut sel LP  jatirogo.
Karwono, pemuda menginjak kepala dua. Kulit sedikit hitam dibandingkan dengan napi-napi lainnya. Pasrah dan iklas dengan nasib yang dialaminya. Berteman dengan orang seprovesinya (napi), menjadikanya bunglon yang harus segera menyesuaikan warna kulitnya.
Sosok pemuda bebas, yang ada didalam fikiran dan menjadi keinginnya bisa ia wujudkan. Berbeda untuk saat ini, hidup dibalik jeruji besi dengan luas ruangan 5x5 m2, bersama 7 penghuni lainnya. Tak ada kata lain selain menjalaninya dengan pasrah pada keadaan, karena memang tak akan kuasa untuk memberontaknya.
Waktu itu karwono hendak pulang. Mau tidak mau warung tempe keripik kepunyaannya ia tutup untuk menghindari para pencuri. Selesai itu, karwono pun langsung cabut sambil menghisap rokok dibibirnya, tidak lupa cemilan faforit tak lain barang dagangannya ia sempatkan untuk membawa. Sambil jalan, keripik dan asap rokok kuluar masuk dari mulut karwono. Memang lezat makanan daerah khas Indonesia ini gumam karwono.
Karwono pemuda menginjak umur 27 tahun. Pemuda kelahiran Belawan, Medan tersebut mempunyai keinginan menjadi seorang pengusaha sukses. Keuletan dan keinginan kerasnya, yang akhirnya membawanya sampai ke Jatirogo. Keluarga besar  beserta kehangatannya, rela ia tinggalkan demi harapannya menjadi seorang pengusaha.
Selain pekerja keras, karwono juga mempunyai sifat-sifat buruk yang sulit ia tinggalkan. Menjadi seorang pemabuk sudah ia geluti semenjak kelas 3 SMP. Saat menginjak SMA, kelakuannya tidak membaik justru sebaliknya, karwono kini semakin akrab dengan sabu-sabu.   
Tidak jauh dari tokonya ± 500 m, ruang dengan ukuran ± 4x6 m2 lantai 2, menjadi tempat bersimpuh dari lelah seharian menjaga toko. lumayan besar bagi seorang yang masih bujang.
Setelah jalan sejenak, sampai karwono diperempatan ke 2 dari arah toko karwono, bingar-bingar lampu bar melambai-lambai tiap orang yang lewat untuk mampir. Sejenak karwono berhenti dari langkah kakinya, dan kemudian terbesit hobynya sebagai pemabuk mulai muncul. Akhinrnya tak lama kemudian, karwono pun terpesona tawaran keramah-tamahan bar paradise. Tidak lama kemudian, segelas minuman berakohol tersedia dimeja tempat karwono duduk. Ia teguk selayaknya meminum segelas teh manis. Hanya dalam beberapa menit saja, karwono telah menghabiskan 10 gelas minuman. Kandungan alkohol tertera 80% pada laber botol, membuat kepala karwono segera menjadi pusing serta perut mual, seketika itu pula ia memuntahkan isi perutnya ke meja di depannya
Pemilih bar yang mengetahuinya pun mencak-mencak. Meja kesayangan Raden si pemilik bar, dipoles pelitur kayu menjadikan tekstur meja manjadi halus dan mengkilat, menjadi kotor dan bau terkena muntahan. Dengan badan sempoyongan serta fikiran kacau karena efek minuman berakohol tinggi, karwono yang mendapat perkataaan dari Raden pun juga ikut mencak-mencak. Raden pun tidak fikir panjang, untuk menghindari kerusakan akibat orang sedeng yang mabuk. Seluruh bodyguard sewaan raden pun dikerahkan intuk menjinakkan Karwono yang ikut liar. Beeeeeek, suara tendangan sepatu ukuran 42 yang dikenakan si bodyguard Raden mengenai dada Karwono, dan Karwono pun terpental keluar pintu Bar setelah sebelumnya diseret.
Awalnya karwono kesulitan untuk berdiri, di satu sisi dadanya yang sesak karena tendangan bodyguard bar paradise, dan efek minuman keras yang masih berasa pusing dikepalanya. Karwono pun tak kuasa untuk pinsan. Setelah tertidur lelap dinyamannya pelataran Bar Paradise, Karwono terbangun, terlihat dijam tangannya pukul 21.15 wib. Sadar tempat tidurnya bukan kasur empuk yang ada kontrakan, akhirnya dia pun segera berdiri dan melanjutkan perjalannya untuk pulang.
Langkah karwono menuju perempatan ketiga dari toko miliknya arah menuju kontrakan. Karwono hendak belok ke arah kanan, tiba-tiba tedengar sayut-sayut suara cewek yang berbicara dengan seorang cowok. Karwono pun berhenti sejenak, terasa tidak asing ditelinganya, suara yang sudah begitu akrab baginya. Teringat naya, tidak lain kekasih pujaan hatinya. Dia pun mencari sumber suara yang diduganya naya ceweknya. Memang tidak salah duga, kaget serta rasa tidak percaya, kekasih yang begitu dicintainya telah dilihat sedang berpeluk mesra dengan cowok lain. Cowok itupun juga tidak lain pelanggan tempe keripik karwono. Sehingga mereka bertiga pun juga saling akrab karena sering bertatap muka ketika bertemu di toko karwono.
Yang tidak habis fikir, kenapa tirta dan naya bisa setega itu  terhadap karwono yang sudah begitu tulus kepada mereka berdua sebagai sahabat dan kekasih, terutama terhadap naya. Dan Naya juga selalu dimanjain oleh Karwono. Naya sering dijemput dan diantar dari dan ke tempat kursus bahasa Inggrisnya. Masih teringat kecupan dikening Naya ketika Ultahnya yang ke 18, sebuah cincin yang dipasang kan kejari manisnya sebagai ungkapan keseriusan cintanya. Begitu indah dunia terasa, seakan-akan tidak akan ada suatu masalah yang bisa memisahkan mereka berdua. Begitu pula Tirta, tak jarang ia mendapat gratisan kalau Karwono lagi dapat untung lebih.
Namun kenangan itupun hancur bersama hati karwono, setelah melihat tangan tirta yang melingkar dibahu naya disudut taman yang  tidak begitu luas ukurannya, terletak disudut perempatan. Rasa sayang dan persahabatan yang telah diberikan, dibalas dengan tusukan tajam penghianatan. Rasa sayang dimiliki karwono kepada Nayapun, berubah sedemikian beda. Benci yang begitu besar pula yang ada saat itu. Karwono naik darah dan berusaha menampar wajah manis Naya, namun secara cepat Tirta menangkis dengan wajahnya, bermaksud melindungi Naya sebagai orang yang sangat disayangi Tirta pula. Karwono semakin marah, bogem mentah melayang kembali kewajah Tirta kembali terulang. Tirta yang sadar karwono sudah kehilangan kendali, sebisa mungkin menahan gerak Karwono. Dipelukknya tubuh karwono oleh tirta sambil meminta maaf. Namun yang ada saat itu, karwono sudah gelap mata, sakit hati serta emosi yang tidak terkontrol. Dilihatnya batu sebesar genggaman tangan orang dewasa. Oleh karwono kemudian diambil dan dipukulkan kebagian belakang kepala Tirta beberapa kali. Kucuran darah yang deras mengalir dari pembuluh darah yang pecah akibat pukulan batu dari karwono. Tirtapun roboh. Naya yang sejak awal menangis setelah ketahuan sedang bermesraan dengan Tirta, mencoba membangunkan dan mengangkat tubuh Tirta, namun tidak kuasa ia lakukan. Dipeluknya Tirta dan kaget, dada tirta tidak terasa detak jantungnya. Naya masih tidak percaya dengan yang terjadi, ditempelkan telinganya lagi didada tirta, dan ternyata detak jangung tirta memang sudah tidak bekerja. Tangisan naya semakin keras setelah benar-benar yakin bahwa tirta sudak tidak lagi bernyawa.
Disatu sisi, karwono yang telah sadar dengan tindakannya, segera membuang batu yang ada ditangannya. Dalam waktu tidak lebih dari 1 jam setelah kejadian polisi pun datang. Memang polisi datang atas kabar dari Karwono sendiri dan Karwono pun menyerahkan diri dan mengaku telah membunuh Tirta.
Karwono segera dibawa ke LP Jatirogo, Jasat Tirta diambil oleh keluarganya, sementara Naya, Mengurung dirinya di dalam kamar selama beberapa hari tidak mau makan. Selama itu pula, Naya selalu menangis meratapi perbuatannya, Tirta yang telah tiada dan Karwono masuk LP. Muksin Saiful A




MENCARI KADER TIM ROBOT DEWO, FAKULTAS TEKNIK ADAKAN SEMINAR ROBOTIK


            Ramai sekali di ruang sidang Fakultas Teknik  rabu, (21/10). Seminar robotik perdana dihadiri 150 mahasiswa yang menghadiri, dengan mayoritas mahasiswa Fakultas Teknik. Selain mahasiswa, terlihat pula beberapa undangan terhormat PD III FT; Drs. Djoko Suwito, M.Pd, 2. Kajur TE; Edy Sulistiyo, Drs., M.Pd.
Tema yang diangkat ”Dalam Rangka Sosialisasi Bidang Robotika dan Open Rekrutmen Anggota Team Robot Fakultas Teknik. Menurut Arya Kusuma Teknik Elektro sebagai Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa, latar belakang pelaksanaan seminar tersebut diamaksudkan untuk memberikan stimulus kepada peserta. Sehingga dengan materi yang disampaikan oleh pembicara, mampu menumbuhkan minat gabung. Yang dimaksud sebagaimana kader team robot berikutnya setelah team Anton dkk. Selain itu, dengan jumlah minat pendaftar yang lebih banyak dari team robot sebelumnya, maka akan meningkatkan kompetensi. Sehingga akan benar-benar diperoleh mahasiswa-mahasiswa yang berkualitas dan loyal, yang kemudian akan dikirim pada lomba kontest robot tahun 2010.
Menurut Dela, team robot Dewo bagian mekanik, kontes robot yang akan diadakan pada tahun 2010 mendatang, FT akan menikuti 4 kategori. Dua diantaranya adalah KRCI dan KRSI. Untuk itu, diperlukan anggota lebih banyak dan kompetitif dari pada sebelumnya. Dari segi kompetitif, kemampuan tiap team-team lawan juga meningkat setiap tahunnya. Selain itu, kategori KRSI yang lebih sulit dari pada KRCI yang lebih membutuhkan keuletan serta tingkat kompetensi anggota/ mahasiswa yang memadai. Dari segi jumlah, menurut Lukman team robot Dewo bagian Hardware menyebutkan, jumlah yang diambil dari seleksi, direncanakan tiap kategori memerlukan 6 orang, 2 bagian mekanik, 2 hardware, dan 2 software/ programmer.
Stimulus serta motivasi diberikan sepanjang runtutan seminar robotik tersebut. Baik berupa pemutaran video maupun dengan menghadirkan pembicara yang handal dibidangnya.
Semua prosesi tersebut diikuti oleh seluruh peserta dengan sangat antusias. Terlihat saat pemutaran video berlangsung. Decak kagum diperlihatkan peserta seminar ketika melihat beberapa video kontes robot yang sedang diputar. Sebut robot peserta dari India yang bisa melakukan putaran (salto) kanan, kiri, depan dan belakang. Tidak hanya robot yang bisa salto saja yang membuat peserta kagum. Lenggak-lenggok robot dengan kelenturannya seperti halnya penari senior dan profesional sedang beraksi. Kedetailan dan keserasian gerakan dari olah perintah dalam satuan pogram yang tersimpan dalam memori hadrware robot.
Awal mulanya hanya merupakan komponen-komponen terpisah dan tidak akan bergerak kecuali disentuh dan dipindahkan. Namun setelah dirangkai menjadi robot dengan disain mirip manusia, akhirnya hanya dengan sekali menekan tombol On, robot tersebut langsung melenggak-lenggok selaras musik yang sedang diputar.
Struktur robotik menurut Edi Sulistiyo selaku Kajur Teknik Elektro, robot terbagi menjadi 3 Bagian yang tidak dapat dipisahkan. Bagian tersebut diantaranya: Mekanik, Elektronik sebagai Hardware dan Program sebagai Software. Setelah tiga bagian wajib tersebut sudah terpenuhi, maka sebuah robot akan bisa terbentuk dan bergerak sesuai yang dikehendaki ujarnya.
Beberapa menit setelah pemutaran video, bahasa formal dari moderator seminar membuka acara, untuk selalnjutnya oleh Apriliyanu Suseno akrab dipanggil yanu salah satu team robot dewo memberikan sambutan. Dalam sambutannya yanu berharap, tongkat estafet sebagai juara 1 tingkat nasional akan diteruskan oleh generasi berikutnya. Sepintas namun sarat dengan harapan sebuah prestasi dari sosok mahasiswa yang mempunyai tipe pekerja keras tersebut.
Selesai yanu menyampaikan harapannya, sambutan selanjutnya dari Djoko Suwito selaku Pembantu Dekan III Fakultas Teknik. Ungkapnya sambil tersanyum, robot diharuskan menjadi image/ tradisi FT. Juara 1 tingkat nasional yang diraih tim robot Dewo sebelumnya, akan diikuti jejaknya oleh generasi berikutnya, sehingga menjadi juara1 bukanlah menjadi hal yang mengagetkan lagi, tapi sudah menjadi suatu kebiasaan.
Sambutan demi sambutan yang terangkai dalam agenda opening ceremonial usai, akhirnya sampai pada agenda inti dari seminar itu sendiri. Sosok wajah setengah baya, berjalan menuju meja utama. Dia akrab disapa Endra, yang mempunyai nama lengkap Endra Pitowanrno. Endra mempunyai peranan yang sangat penting khususnya bidang robotik Indonesia. Namun sebelum itu, perjalanan panjang yang harus dilewati oleh seorang Endra. Endra pun sempat bercerita sejenak tentang pengalamannya. Awal merintis robot ketika masih menjadi dosen di PENS ITS dan iklim robot di Indonesia belum seperti sekarang. Dengan melepas statusnya sebagai dosen waktu itu bersama lima dosen lainnya, hanya untuk mempelajari terkait robot lebih mendalam. Tepatnya pada tahun 1989-1990 Endra pun terbang ke negeri sakura Jepang, tepatnya di Tsukuba Jepang.  
Selesai training dan kembali lagi ketanah air Indonesia tercinta, Endra pun kembali kemata pencaharian sebelumnya, yakni menjadi dosen di Instansinya yang dulu.  Setibanya di tanah air, Endra atas nama Instansi pada tahun 1990 memperoleh undangan dari negara asal bergurunya. Undangan ikut berpartisipasi kontes robot dari NHK Robocon di Tokyo Jepang tersebut pun disanggupinya. Berbeda dengan Endra sebelum berangkat ke jepang, dengan pengalaman belajar selama ± 1 tahun, Endra dkk berhasil menciptakan robot dan kemudian diberi nama BIMA 1. Tidak sia-sia hasil perjuangan Endra dkk, BIMA 1 berhasil menjadi finalis.
Mendengar sejarah dari seorang Endra, peserta seminar pun kagum dengan gambaran pengalaman Endra waktu itu. Sejalur dengan maksud dari seminar sendiri itu pun untuk menumbuhkan minat peserta seminar terkait bidang robot dan open rekrutmen tim robot FT. Untuk itu, pembahasan tentang robot itu sendiri tidak dikupas secara mendetail mengenai pembuatan mekanik, rangkaian elektronik dan pemrogramannya. Melainkan yang lebih ditekankan dari sisi motivasi. Muksin Saiful A


LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN KEPENGURUSAN UKIM 2009 DI MA XI UKIM UNESA, JUMAT S.D MINGGU, 04 S.D 06 DESEMBER 2009 DI DESA BAKUNG RT 05/ RW 02, KEC. KANOR, KAB. BOJONEGORO, JAWA TIMUR.


Puji syukur kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW dan tuhan kita ALLAH SWT. Yang selalu memberikan kakuasaannya kepada seluruh umat manusia. Sehingga tenaga yang kita miliki masih disisakan untuk kita, agar kita masih bisa melaksanakan MA XI UKIM. Kita masih diberikan pemikiran yang jernih untuk bisa menyusun draf MA XI yang akan digunakan kepengurusan UKIM 2010 mendatang. Kita masih diberikan hati untuk tetap peduli terhadap UKIM, terhadap kiprahnya dan kejayaannya
Kepada seluruh peserta MA XI UKIM yang saya hormati. Dengan segenap rasa persaudaraan yang dalam, saya sangat berbahagia sekali, untuk kesekian kalinya saya diberikan kesempatan untuk bisa berbicara dihadapan kawan-kawan semua. LPJ yang disusun oleh segenap pengurus 2009, diperuntukkan untuk melaporkan segala sesuatu, diantara kekurangan dan kelebihan yang terjadi dikepengurusan 2009. Bukan tidak sanggup mengemban tugas ataupun sombong, melainkan sebagai wacana untuk perjalanan UKIM selanjutnya.
Setelah sekian bulan, sekian tahun UKIM menapaki jejaknya hingga akhirnya dipertemukan kembali dalam acara paling terhormat, sakral dan tertinggi di UKIM. MA XI UKIM merupakan catatan jejak langkah pejuangan UKIM dalam memperlihatkan keeksitensiannya. Bukan tanpa celah, melainkan begitu banyaknya kebocoran-kebocoran yang harus ditambal untuk memperoleh keutuhan sebuah UKIM Jaya.  
Memang tidak mudah, namun dengan semangat kawan-kawan UKIM, akhirnya kebocoran-kebocoran sedikit demi sedikit bisa diperbaiki. Memang tidak semua bisa, karena manusia pada khodratnya hanya diberikan kemampuan yang terbatas. Meskipun begitu, merupakan suatu kepuasan dan kebanggaan bisa menjadi bagian dari UKIM. Andaikata masih beri kesempatan untuk berharap, UKIM bisa menjadi sebuah organisasi yang kokoh. UKIM selalu memberikan kebanggaan bagi Unesa dan bagi kawan-kawan UKIM sendiri. UKIM selalu mempersembahkan prestasinya, namun disatu sisi UKIM merupakan suatu keluarga yang selalu simpati dan empati antar kawan-kawan UKIM sendiri.



Assalamu’alaikum Wr. Wb
UKIM Jaya, UKIM Jaya, UKIM Jaya
Kepada: Presidium Sidang yang saya hormati, Pengurus UKIM 2009 dan kawan-kawan UKIM  semua yang masih tetap cinta terhadap UKIM              
           
Pada kesempatan di MA XI UKIM, merupakan suatu bentuk musyawarah tertinggi dalam Organisasi UKIM, setelah sekian lama berkiprah. Pada kesempatan ini pula kami bersyukur dan berbahagia masih bisa berkumpul dengan kawan-kawan UKIM yang tetap bersemangat untuk tetap memperjuangkan kejayaan UKIM. Banyak harapan tersirat dari masing-masing benak kawan-kawan terhadap UKIM tercinta ini. Bukanlah suatu kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan bersama
Kejayaan yang banyak diimpikan oleh para pecinta UKIM, bahwasanya UKIM bisa menjadi sebuah organisasi yang besar. Organisasi yang banyak memberikan kontribusi bagi kawan-kawan UKIM khusunya dari backgroundnya ilmiah.
Hingga pada akhirnya, suatu metodepun dibentuk dan disusun menjadikan sebuah aturan/ hukum yang menjadi tolak ukur keberhasilan UKIM. Disamping itu, adanya ketertataan dalam menjalankan kepengurusan yang  akan membawa UKIM untuk berjaya.
MA XI UKIM merupakan Musyarawah tertinggi diantara musyawarah-musyawarah lainnya. Dimana suatu pemikiran-pemikiran diantara sekian banyak orang di dalam suatu forum resmi. Sehingga, bukanlah hal sia-sia yang dilakukan saat ini. Suatu saat akan memberikan banyak bermanfaat.
MA XI UKIM disamping sebagai musyawarah, juga merupakan evaluasi. Diantara kegiatan-kegiatan UKIM dan selama kepengurusan UKIM 2009. Hingga diperoleh gambaran gamblang untuk melanjutkan tongkat estafet UKIM berikutnya.
UKIM merupakan satu-satunya organisasi Intra kampus yang bergerak dibidang keilmiahan. Karakteristik itu pula yang memberikan corak khas pada tiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Sehingga suatu kegiatan dalam materi ynag disajikan lebih menekankan pada pengembangan berfikir dan dapat dikaji secara ilmiah.
Keinginan mewujudkan UKIM dengan segudang prestasi sangatlah besar. Hingga suatu berbagai metode  pun dipakai. Tidak jarang dalam beberapa waktu, diadakan perubahan metode yang dipakai. Sehingga akan diperoleh hasil yang maksimal. Namun semua itu kita kembalikan lagi kepada tiap individu. Seberapa indivudu tersebut mempunyai semangat dan komitmen untuk berprestasi melalui UKIM.
UKIM Jaya UKIM Jaya UKIM Jaya. Sebuah prakata yang akan senantiasa mengingatkan setiap individu anggota-anggota UKIM. Dalam hal itu, apa yang harus dilakukan? Lagi-lagi sebuah tanda tanya yang harus terjawab secara ilmiah. Kejayaan UKIM bukanlah milik siapa-siapa, bukan oleh alumni saja, bukan anggota saja, bukan pembina saja, melainkan UKIM dimiliki oleh siapa saja yang menginginkan UKIM itu sendiri untuk berjaya. Sehingga, permasalahan-permasalahan yang menghambat kejayaan UKIM adalah merupakan sebuah PR bagi orang-orang yang mencintai UKIM. Memang bukan suatu pekerjaan yang mudah. Hal itu juga menuntut tiap individu anggota UKIM. Diantara sifat komitmen yang kuat, tanggung jawab yang besar, loyailtas yang tinggi, serta rasa cinta terhadap UKIM haruslah dimiliki oleh setiap individu anggota UKIM Sehingga dengan perisai cinta, senjata komitmen kendaraan tanggung jawab dan loyalitas lah yang akan sanggup mewujudkan UKIM menjadi Jaya.
UKIM Jaya UKIM Jaya UKIM Jaya. Hambatan demi hambatan dalam menapaki pengurusan 2009 sangatlah banyak, diantaranya SDM yang dimiliki. Sehingga ketidak tahuan dalam menjalankan sebuah kepengurusan memberikan suatu persoalan yang sangat menyulitkan. Hingga pada akhirnya, gread sebagai seorang pengurus pun juga perlu ditingkatkan demi tercapainya UKIM Jaya. Namun, hal itu juga telah memberikan persoalan tersediri khususnya bagi pengurus. Disatu sisi, sebagai seorang pengurus harus menaikkan greadnya untuk memperoleh SDM yang memadai, disisi lain tanggung jawab dalam mengemban amanah sebagai pelaksana program-program UKIM itu sendiri.
UKIM Jaya UKIM Jaya UKIM Jaya. Dalam suatu hidup memanglah tidak mudah dalam menapakinya. Adapun cobaan demi cobaan yang akan selalu mengiringinya. Dan tiada manusia yang bisa menghindar dari cobaan itu. Namun diantara cobaan-cobaan itu, bukanlah suatu hal yang tidak bermanfaat, melainkan suatu ujian kenaikan tingkatan bagi siapa saja yang bisa menyikapinya secara positif. Hanya keyakinan pada sang penciptalah yang akan memberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan-cobaan itu.
UKIM Jaya UKIM Jaya UKIM Jaya. Alhamdullillah walaupun masih banyak kekurangan-kekurangan dalam kepengurusan 2009 ini, kita masih bisa mempersembahkan kebanggaan bagi kawan-kawan UKIM semua, diantaranya:
  1. Raker 2009. Merupakan rapat untuk menyusun program-program selama 1 kepengurusan. Progam-program yang ditawarkan oleh BPH dan Departemen yang dimusyawarahkan dalam Rapat Kerja awal-awal sangat membingungkan dan tidak tahu harus membuat apa. Pada akhirnya dengan wacana dari  program kepengurusan 2008, akhirnya setiap Departemen beserta BPH mempunyai referensi untuk diajukan di Rapat Kerja. Perbedaan pendapat dan fikiran pun terjadi, tak jarang terjadi debat-debat panjang. Namun pada akhirnya, mufakat pun  diperoleh dan agenda program selama 1 kepengurusan tersusun secara rapi. Setelah program tersusun, dilanjutkan outbond untuk merefres fikiran dan mengakrabkan tiap kawan-kawan UKIM
  2. Emkabeu XI yang dilaksanakan di Pacet, Mojokerto 28 Februari 2009 silam. Dengan peserta ± 35 peserta. Suasana yang sangat meriah dan hangat saat itu, hingga waktu tidak terasa sangat molor akibat terlalu asik dengan suasana yang diciptakan. Walaupun Anifah sempat pusing dengan jadwal yang berubah-ubah karena menyesuaikan kondisi saat itu Akhirnya dengan sigap dan tetap tenang dalam menyikapi, Emkabeu sukses dengan meninggalkan pengalaman seru bagi tiap pesertanya.
  3. UP Grading. Dilaksanakan di Pantai Ria Kenjeran 23 Maret 2009 silam. Program ini dilaksanakan oleh Lazidin dkk dan untuk petama kali program ini dilaksanakan di UKIM. Awal mulanya Up Grading melalui banyak liku-liku, mulai dari tempat yang mengalami kesulitan dalam menyiapkannya, dan juga dana yang harus di hemat, sehingga konsep pun mengalami beberapa kali perubahan. Konsep yang ditawarkan awal mulanya berupa studi banding ke LKP2M UIN Malang (serupa dengan UKIM), akhirnya dirubah untuk menyesuaikan anggaran dana yang dimiliki oleh UKIM. Hingga pada akhirnya Up Grading tetap berupa studi banding, namun kali ini pihak LKP2M yang dihadirkan ke surabaya. Alhamdullah, akhirnya kegiatan terlaksana dan seperti harapan, pihak LKP2M datang dengan anggotanya berjumlah ± 10 orang.
  4. Kunjungan Media Cetak, Kompas 2 April 2009 silam. Program tersebut awal mulanya juga mengalami banyak kendala. Namun akhirnya Novi dkk dengan penuh semangat akhirnya kunjungan tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya untuk masuk kepihak Kompas. Justru sebaliknya, pihak kompaslah yang memberikan jamuan kepada kawan-kawan UKIM berupa roti saat itu. Disisi lain, kawan-kawan  UKIM pun mulai kritis saat itu. Memang dirasa untuk menjadi seorang jurnalistik dibutuhkan sifat kritis untuk memperoleh suatu informasi.
  5. Pelatihan pembuatan pernak-pernik UKIM. Nilna dkk saat itu merasa kebingungan, ketidak tahuannya itu ternyata menciptakan suatu ide  yang kreatif. Berawal dari informasi dari seorang seniornya, akhirya keinginan untuk menciptakan kader-kader yang kreatif dan berjiwa wirausaha, ide tersebut dijalankan bersama teman-teman yang lain. Akhirnya jerih payah pun berbuah hasil. Gantungan kunci yang berfariasi bentuk bisa dibuat oleh kawan-kawan UKIM, walaupun tidak sebagus hasil pabrik, minimal memperoleh pengetahuan khususnya dibidang kewirausahaan
  6. LKTI Se Jawa Bali 2009.  Sempat dalam pelaksanaannya LKTI mengalami kembang kempis. Rasa capek yang luar biasa sedih yang teramat dalam, dan terkadang putus asa oleh Yulizar dkk. Namun keyakinan saat itu tetap terpompa semangatnya, dengan adanya rasa tanggung jawab yang tinggi, kepercayaan yang terus dipegang, dan gengsi, akhirnya LKTI yang difinalkan 01 November 2009 di Auditorium Gedung K9 Pascasarjana itu sangat meriah. Dengan total peserta yang mengirimkan naskah sebanyak 74. Menjadikan kepuasan tersendiri setelah mengalami banyak cobaan yang harus dihadapi. Kepuasan juga didapat setelah berhasil menawar harga sewa Auditorium tersebut, yang awal mulanya Rp 1.500.000,- menjadi Rp 500.000,-
  7. Seminar Kepenulisan. Memang miris saat itu, keterbatasan panitia yang harus menyukseskan seminar dengan peserta seluruh Unesa. Namun sekali lagi, kawan-kawan UKIM bukanlah orang yang jatuh sekali hantam, kawan-kawan UKIM adalah orang yang kuat mental terhadap berbagai cobaan. Akhirnya Fajar dkk, berhasil menjaring peserta ± 80 orang. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula BLPT 22 November 2009 tersebut mengobati rasa kekecewaan dan berganti menjadi sebuah kebanggan dan kepuasan.
  8. Pertemuan UKM Penalaran dan Penulisan Se jatim di Tulungagung. Keberangkatan diwarnai dengan penuh kesederhanaan, berangkat dengan menggunakan kereta dan bersama dengan kawan-kawan UKM Penalaran Se Surabaya lainnya. Memang memberikan suatu kesan tersendiri saat itu. Karena bergabung dan saling Share dengan kawan-kawan lain yang berlatar belakang yang berbeda. Ada yang menalarnya politik, Filsafat, Penulisan saja, dan hanya Diskusi saja. Namun disitu memberikan banyak masukan, terutama banyak ide-ide positif. Pada saat forum UKM Penalaran dan penulisan Se Jatim tersebut sedang berlangsung, kawan-kawan UKIM sangat berpengaruh. Walaupun UKIM bukan berlatar belakang politik, namun dengan dasar ilmiahnya akhirnya UKIM tetaplah menunjukkan kualitas dihadapan kawan-kawan UKM Penalaran dan Penulisan Se Jatim.
  9. EXPO UKM. Ground Unesa lidah wetan saat itu sangat panas, bertepatan pelaksanaan EKPO dengan bulan puasa 25 Agustus 2009. Keharusan untuk mendemokan profil-profil UKIM yang membutuhkan tenaga ektra. Karena  bersaing dengan UKM-UKM lain dengan suhu yang panas dan suasana yang ramai, sehingga suarapun juga harus diperkeras agar didengar dan difahami oleh maba yang lalu lalang sekitar stan UKM. Sekali lagi, UKIM tetap lah diakui kualitasnya, terbukti peserta yang meminta stempel dan mendaftar sangat banyak. Sehingga saat itu di stan UKIM sangat penuh dengan maba yang berminat untuk mengetahui UKIM lebih dalam. Hal itu sedikit menceriakan Santo dkk karena kelelahan dan faktor lain yang mangganggu fikirannya.
  10. Nonton Film Ilmiah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengasah pemikiran kritis kawan-kawan UKIM. Kemampuan untuk menyiratkan inti-inti dari sebuah film dan disinkronkan dengan realita UKIM. Sehingga diperoleh kawan-kawan UKIM yang kritis, bersemangat, dan peka terhadap sebuah Organisasi
  11. Pembentukan KOMDIS (Komunitas Pecinta Diskusi). Keprihatinan melihat keadaan UKIM yang krisis akan kegemaran membahas suatu permasalahan, katakanlah diskusi. Sebuah cermin sebagai orang ilmiah dimana diskusi haruslah menjadi suatu kegemaran bukan menjadi hal yang baru, sehingga akan diperoleh suatu pemecahan suatu masalah yang dibahas dan pengetahuan baru. Akhirnya berangkat dari suatu renungan 3 Mei 2009, dibentuklah KOMDIS. Namun dalam launchingnya sangat memprihatinkan, tidak ada seorang pun peserta yang hadir.
  12. Bakar-bakar Ilmiah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh suatu pemahaman melalui paraktisi bakar-bakar. Sehingga dari cletukan omongan akan muncul sebuah keluh kesah terkait UKIM, hingga pada akhirnya dilakukan pembahasan untuk memperoleh pemecahnnya
  13. Jalan-jalan Ilmiah. Suatu saat seorang manusia akan mengalami drop mental. Banyak cara untuk membangkitkannya kembali, salah satunya dengan jalan-jalan, sehingga akan diperoleh penyegaran kembali oleh otak dan memberikan pemikiran-pemikiran baru karena otak dan mental telah kembali fit.
  14. Buber (buka bersama). Awalnya konsep agenda ini terlaksana secara spontan. Melihat semangat kawan-kawan UKIM yang telah mengendor dan hubungan komunikasi semakin renggang. Maka dari itu, dengan sedikit rezeki yang dimiliki UKIM, akhirnya dilaksanakan pada 23 September 2009, dengan peserta seluruh kawan-kawan yang bersedia hadir, bertempat di halaman UKIM.
  15. Ulang Tahun UKIM. Seharusnya untuk sebuah organisasi yang besar seperti UKIM, dalam merayakan hari jadinya dilakukan dengan sangat meriah. Namun kali ini berbeda, kesederhanaan yang lebih ditonjolkan, sekaligus mengikuti keadaan UKIM. Dimana keadaan itu harus berhemat, mengingat program-program UKIM masih banyak dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun dengan kesederhanaan justru memberikan suasana yang hangat, karena disertai dengan khataman Al Quran
  16. Koordinator Tempat Pendaftaran Diklat Sertifikasi, kerjasama dengan AAEO
  17. Pendelegasian kawan-kawan keseminar atau undangan luar UKIM yang bersifat edukatif
  18. Pengelolaan Blog UKIM ”Ukimunesa.Blogspot.com



Penutup
Andaikata manusia diberikan kesempurnaan, tidak akan adanya sebuah kejahatan, kesengsaraan, dan keburukan-keburukan lainnya di dunia ini, melainkan dunia ini akan selalu indah penuh dengan cinta. Namun kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT sang pencipta segala alam semesta beserta isinya. Dengan itu pula agar manusia selalu senantiasa taat kepadanya, dan selalu berusaha untuk mendekati kesempurmaan itu.
Manusia atau manungso ”Menus-menus kakean doso”, itu memanglah tempatnya. Namun dengan akal yang diberikan kepadanya, diharapkan akal tersebut bisa dipergunakannya untuk memperbaiki kesalahannya. Bukan berarti terus menyalahkan keadaan yang sedang dialaminya, melainkan dengan menyikapinya
Manusia adalah makhluk Allah yang labil, setiap menit bahkan dalam hitungan detik selalu berubah pendiriannya. Namun itu membedakan dengan robot yang stabil namun tidak berperasaan. Manusia dengan perasaanya yang peka, sehingga bisa mengasihi, menghargai dan selalu menjaga ciptaan-ciptaan ALLAH lainnya.
Sebuah organisasi adalah suatu wadah, dimana didalamnya terdapat sekelompok orang yang mempunyai visi dan misi yang sama. Namun jangan hanya terpaku pada visi dan misi pribadi, melainkan lihatlah visi dan misi organisasi itu, agar organisasi tersebut bisa besar dan bermanfaat bagi kader-kader organisasi itu sendiri.
Kepengurusan UKIM 2009 telah kami laksanakan dengan semaksimal mungkin, agar hasil yang diperoleh pun juga maksimal. Namun apalah daya, kita hanya manusia biasa, kita bukan superman, bukan gatutkaca dalam tokoh pewayangan, namun kita hanya beberapa manusia yang mendapat kehormatan untuk memperoleh kepercayaan dalam mengemban amanah menjadi pengurus UKIM.
Kami dari pengurus UKIM 2009 mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila tidak mampu memberikan yang terbaik baik UKIM tercinta. Mudah-mudahan UKIM memperoleh kader-kader yang lebih baik dari kepengurusan sekarang, lebih cinta terhadap UKIM, komitmen sebagai seorang UKIM, bangga menyandang sebagai orang UKIM, percaya terhadap UKIM, bahwasanya UKIM akan menggembleng kawan-kawan yang senantiasa setia terhadap UKIM untuk meningkatkan greadny sebagai seorang manusia.
Terima kasih terhadap semuanya, yang telah mempercayakan kepada kami pengurus UKIM 2009. Untuk membangun UKIM lebih baik.

UKIM Jaya, UKIM Jaya, UKIM Jaya

Assalamuallaikum Wr. Wb

Ketua UKIM Unesa 2009


Muksin saiful A
075423207




           


Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google