Pengalaman Waktu Kerja Di Proyek Mall Apartemen Ciputra Surabaya

Pengalaman Waktu Kerja Di Proyek Mall Apartemen Ciputra Surabaya

Pengalaman Waktu Kerja Di Proyek Mall Apartemen Ciputra Surabaya. Sewaktu wasih kerja di proyek mall dan apartemen ciputra yang berlokasi di jl. Mayjend sungkono, banyak sekali pengalaman yang saya dapat di sana. Sesuatu yang sangat-sangat baru yang belum pernah saya alami sebelumnya. Semisal tekanan kerja yang begitu tinggi yang terkadang membuat saya stress. Itu saya alami ketika baru beberapa minggu awal masuk kerja. Dari semula sebagai mahasiswa yang belum pernah mengalami kehidupan mencari uang didunia nyata sempat membuat shock. Namun semakin setelah masuk bulan ke dua sudah mulai terbiasa. Apalagi di sana bertemu banyak orang yang berasal dari sub kontraktor .

Apartemen The Via Dan the view Ciputra difoto dari jl. myjend sungkono

Rompi memantulkan cahaya

Oya ada pakaian wajib yang harus dikenakan saat masuk kerja, atau bisa dibilang sebagai seragam. Untuk tempat saya bekerja seragamnya cukup menggunakan cekup menggunakan kemeja, celana panjang dan sepatu, untuk karyawan yang sudah bekerja bertahun-tahun mendapatkan kemeja seragam dari perusahaan. Beberapa kontraktor lain tentu saja berbeda dengan yang dipakai perusahaan tempat saya bekerja. Ada yang unik dengan seragam yang dipakai oleh pekerja skill (para tukang) dan helper (pembantu tukang), rata-rata mereka memakai rompi yang terdapat tempelan besar-besar sekiran 5 cm, ada yang vertical dan horizontal di bagian depan belakang. Tempelan ini unik apabila sudah memasuki gelap tersorot sinar akan memantulkan cahaya. Ini seperti yang pernah saya lihat dijaket atau jas hujan yang biasanya berada di belakang.

Gedung Tinggi 36 lantai

Pengalaman lainnya seperti menaiki gedung tinggi 36 lantai kalau tidak salah, suatu yang sangat baru bagi saya. Melihat secara langsung kota Surabaya dari tempat setinggi itu membuat jantung berdesir. Apalagi sewaktu proyek belum selesai belum terdapat dinding sama sekali sehingga menambah kekaguman saya sekaligus sedikit ndredeg. Selain itu terkadang juga capek minta ampun karena alimak/ atau lift proyek terkadang belum sampi atas, sehingga beberapa lantai yang belum terdapat alimak harus naik tangga satu persatu dengan berjalan kaki. Bersambung