Selasa, 22 Desember 2009

IDUL FITRI DIBALIK TERALI BESI

      Sayup-sayup terdenga  r di kejauhan, suara gema takbir berkumandang. Pertanda menyambut hari raya idul fitri. Kemerdekaan, merupakan suatu hal yang berarti bagi sebagian besar umat muslim didesa kluwak, Jatirogo, Jatim. Selesai melaksanakan, genap puasa selama 30 hari. Dengan penuh harap dan pengampunan dosa yang selama setahun penuh terakumulasi, pada akhirnya dilebur untuk djadikan manusia kembali kefitrahnya.
Dibalik kawat besi silndris yang berjajar dan terpasang kokoh dengan besi-besi cor lainnya. Menjadikan urungan niat bagi siapa saja untuk tidak berfikir tinggal di dalamnya. Sambutan dingin ubin, senantiasa hadir setiap malam. Nyanyian akrab nyamuk, canda dan kejahilannya mengajak orang sekitar untuk ikut tepuk punggung dan tangan. Bolam 10 w, menjadi begitu terang dibanding dengan sudut-sudut sel LP  jatirogo.
Karwono, pemuda menginjak kepala dua. Kulit sedikit hitam dibandingkan dengan napi-napi lainnya. Pasrah dan iklas dengan nasib yang dialaminya. Berteman dengan orang seprovesinya (napi), menjadikanya bunglon yang harus segera menyesuaikan warna kulitnya.
Sosok pemuda bebas, yang ada didalam fikiran dan menjadi keinginnya bisa ia wujudkan. Berbeda untuk saat ini, hidup dibalik jeruji besi dengan luas ruangan 5x5 m2, bersama 7 penghuni lainnya. Tak ada kata lain selain menjalaninya dengan pasrah pada keadaan, karena memang tak akan kuasa untuk memberontaknya.
Waktu itu karwono hendak pulang. Mau tidak mau warung tempe keripik kepunyaannya ia tutup untuk menghindari para pencuri. Selesai itu, karwono pun langsung cabut sambil menghisap rokok dibibirnya, tidak lupa cemilan faforit tak lain barang dagangannya ia sempatkan untuk membawa. Sambil jalan, keripik dan asap rokok kuluar masuk dari mulut karwono. Memang lezat makanan daerah khas Indonesia ini gumam karwono.
Karwono pemuda menginjak umur 27 tahun. Pemuda kelahiran Belawan, Medan tersebut mempunyai keinginan menjadi seorang pengusaha sukses. Keuletan dan keinginan kerasnya, yang akhirnya membawanya sampai ke Jatirogo. Keluarga besar  beserta kehangatannya, rela ia tinggalkan demi harapannya menjadi seorang pengusaha.
Selain pekerja keras, karwono juga mempunyai sifat-sifat buruk yang sulit ia tinggalkan. Menjadi seorang pemabuk sudah ia geluti semenjak kelas 3 SMP. Saat menginjak SMA, kelakuannya tidak membaik justru sebaliknya, karwono kini semakin akrab dengan sabu-sabu.   
Tidak jauh dari tokonya ± 500 m, ruang dengan ukuran ± 4x6 m2 lantai 2, menjadi tempat bersimpuh dari lelah seharian menjaga toko. lumayan besar bagi seorang yang masih bujang.
Setelah jalan sejenak, sampai karwono diperempatan ke 2 dari arah toko karwono, bingar-bingar lampu bar melambai-lambai tiap orang yang lewat untuk mampir. Sejenak karwono berhenti dari langkah kakinya, dan kemudian terbesit hobynya sebagai pemabuk mulai muncul. Akhinrnya tak lama kemudian, karwono pun terpesona tawaran keramah-tamahan bar paradise. Tidak lama kemudian, segelas minuman berakohol tersedia dimeja tempat karwono duduk. Ia teguk selayaknya meminum segelas teh manis. Hanya dalam beberapa menit saja, karwono telah menghabiskan 10 gelas minuman. Kandungan alkohol tertera 80% pada laber botol, membuat kepala karwono segera menjadi pusing serta perut mual, seketika itu pula ia memuntahkan isi perutnya ke meja di depannya
Pemilih bar yang mengetahuinya pun mencak-mencak. Meja kesayangan Raden si pemilik bar, dipoles pelitur kayu menjadikan tekstur meja manjadi halus dan mengkilat, menjadi kotor dan bau terkena muntahan. Dengan badan sempoyongan serta fikiran kacau karena efek minuman berakohol tinggi, karwono yang mendapat perkataaan dari Raden pun juga ikut mencak-mencak. Raden pun tidak fikir panjang, untuk menghindari kerusakan akibat orang sedeng yang mabuk. Seluruh bodyguard sewaan raden pun dikerahkan intuk menjinakkan Karwono yang ikut liar. Beeeeeek, suara tendangan sepatu ukuran 42 yang dikenakan si bodyguard Raden mengenai dada Karwono, dan Karwono pun terpental keluar pintu Bar setelah sebelumnya diseret.
Awalnya karwono kesulitan untuk berdiri, di satu sisi dadanya yang sesak karena tendangan bodyguard bar paradise, dan efek minuman keras yang masih berasa pusing dikepalanya. Karwono pun tak kuasa untuk pinsan. Setelah tertidur lelap dinyamannya pelataran Bar Paradise, Karwono terbangun, terlihat dijam tangannya pukul 21.15 wib. Sadar tempat tidurnya bukan kasur empuk yang ada kontrakan, akhirnya dia pun segera berdiri dan melanjutkan perjalannya untuk pulang.
Langkah karwono menuju perempatan ketiga dari toko miliknya arah menuju kontrakan. Karwono hendak belok ke arah kanan, tiba-tiba tedengar sayut-sayut suara cewek yang berbicara dengan seorang cowok. Karwono pun berhenti sejenak, terasa tidak asing ditelinganya, suara yang sudah begitu akrab baginya. Teringat naya, tidak lain kekasih pujaan hatinya. Dia pun mencari sumber suara yang diduganya naya ceweknya. Memang tidak salah duga, kaget serta rasa tidak percaya, kekasih yang begitu dicintainya telah dilihat sedang berpeluk mesra dengan cowok lain. Cowok itupun juga tidak lain pelanggan tempe keripik karwono. Sehingga mereka bertiga pun juga saling akrab karena sering bertatap muka ketika bertemu di toko karwono.
Yang tidak habis fikir, kenapa tirta dan naya bisa setega itu  terhadap karwono yang sudah begitu tulus kepada mereka berdua sebagai sahabat dan kekasih, terutama terhadap naya. Dan Naya juga selalu dimanjain oleh Karwono. Naya sering dijemput dan diantar dari dan ke tempat kursus bahasa Inggrisnya. Masih teringat kecupan dikening Naya ketika Ultahnya yang ke 18, sebuah cincin yang dipasang kan kejari manisnya sebagai ungkapan keseriusan cintanya. Begitu indah dunia terasa, seakan-akan tidak akan ada suatu masalah yang bisa memisahkan mereka berdua. Begitu pula Tirta, tak jarang ia mendapat gratisan kalau Karwono lagi dapat untung lebih.
Namun kenangan itupun hancur bersama hati karwono, setelah melihat tangan tirta yang melingkar dibahu naya disudut taman yang  tidak begitu luas ukurannya, terletak disudut perempatan. Rasa sayang dan persahabatan yang telah diberikan, dibalas dengan tusukan tajam penghianatan. Rasa sayang dimiliki karwono kepada Nayapun, berubah sedemikian beda. Benci yang begitu besar pula yang ada saat itu. Karwono naik darah dan berusaha menampar wajah manis Naya, namun secara cepat Tirta menangkis dengan wajahnya, bermaksud melindungi Naya sebagai orang yang sangat disayangi Tirta pula. Karwono semakin marah, bogem mentah melayang kembali kewajah Tirta kembali terulang. Tirta yang sadar karwono sudah kehilangan kendali, sebisa mungkin menahan gerak Karwono. Dipelukknya tubuh karwono oleh tirta sambil meminta maaf. Namun yang ada saat itu, karwono sudah gelap mata, sakit hati serta emosi yang tidak terkontrol. Dilihatnya batu sebesar genggaman tangan orang dewasa. Oleh karwono kemudian diambil dan dipukulkan kebagian belakang kepala Tirta beberapa kali. Kucuran darah yang deras mengalir dari pembuluh darah yang pecah akibat pukulan batu dari karwono. Tirtapun roboh. Naya yang sejak awal menangis setelah ketahuan sedang bermesraan dengan Tirta, mencoba membangunkan dan mengangkat tubuh Tirta, namun tidak kuasa ia lakukan. Dipeluknya Tirta dan kaget, dada tirta tidak terasa detak jantungnya. Naya masih tidak percaya dengan yang terjadi, ditempelkan telinganya lagi didada tirta, dan ternyata detak jangung tirta memang sudah tidak bekerja. Tangisan naya semakin keras setelah benar-benar yakin bahwa tirta sudak tidak lagi bernyawa.
Disatu sisi, karwono yang telah sadar dengan tindakannya, segera membuang batu yang ada ditangannya. Dalam waktu tidak lebih dari 1 jam setelah kejadian polisi pun datang. Memang polisi datang atas kabar dari Karwono sendiri dan Karwono pun menyerahkan diri dan mengaku telah membunuh Tirta.
Karwono segera dibawa ke LP Jatirogo, Jasat Tirta diambil oleh keluarganya, sementara Naya, Mengurung dirinya di dalam kamar selama beberapa hari tidak mau makan. Selama itu pula, Naya selalu menangis meratapi perbuatannya, Tirta yang telah tiada dan Karwono masuk LP. Muksin Saiful A




Tidak ada komentar:

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google