Selasa, 22 Desember 2009

MESIN SOLID, INDEPENDENSI PKKMB 2009 JURUSAN TEKNIK MESIN Oleh

Kebanggaan dan Filosofi dibalik slogan Mesin Solid         
Mesin solid, Slogan yang sering diorasikan oleh kalangan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Unesa (JTM). Kebanggaan dan kepuasan yang dirasakan seusai melontarkan ”Mesin” seakan-akan mengajak mahasiswa lain untuk menjawab ”Solid”.  Luapan semangat yang memang seharusnya dimiliki oleh setiap Mahasiswa. Dan memang, kata-kata Mesin Solid tersebut mempunyai makna yang begitu dalam apabila dikaji. Sehingga, nuansanyapun sanggup membakar setiap sel-sel darah setiap Mahasiswa khususnya Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin untuk selalu mengobarkan semangat.
 Mesin, adalah suatu perangkat, dimana terdapat komponen- komponen yang terangkai membentuk suatu bangun. Dimana pada tiap-tiap bagiannya saling mendukung dan melengkapi fungsi bagian-bagian yang lain. Bekerja dengan sistematis, teratur, dan penuh dengan perhitungan. Solid, dalam ilmu Kimia, merupakan suatu kesatuan yang saling mengikat diantara molekul-molekul yang lain hingga menjadi sebuah atom. Neutron dan Proton yang terletak pada pusat atom, dengan fungsi sebagai inti dari sebuah atom. Dalam konteks Organisasi adalah BPH. Sementara, Elektron Bergerak berputar mengitari Neutron dan Proton dengan dibatasi gerak oleh lintasan. Dimana lintasan tersebut mempunyai suatu energi yang mempunyai kekuatan yang mengikat, sehingga Elektron tetap bergerak melintasi Neotron dan Proton. Hal ini diibaratkan Departemen (Kadep dan Staf) dan Anggota. Ektrasi tersebut, mendefinisikan adanya saling keterkaitan antar molekul. Sehingga akan membentuk suatu kesatuan yang mempunyai ciri dan fungsi tertentu. Seperti halnya dalam sebuah organisasi, BPH, Departemen dan Anggota, merupakan suatu rangkaian yang pasti, sehingga satu dengan yang lainnya menempati posisinya masing-masing dan membentuk satu kesatuan yang utuh. BPH sebagai kunci utama sebuah organisasi dengan wewenangnya sanggup mengikat tiap-tiap bawahannya (Kadep, Staf, dan Anggota) untuk terus aktif, loyal, komitmen dan bertanggung jawab terhadap organisasi yang sedang dinaunginya tersebut. 
Sehingga, slogan Mesin  Solid adalah suatu gambaran yang diterapkan khususnya Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dalam hal berkehidupan di kampus. Bahwasanya setiap satiap Mahasiswa dalam konteks Mahasiswa harus saling melengkapi dan menempati. Melengkapi kekurangan yang lain, dimana hal tersebut didasari oleh manusia sebagai makhluk sosial, yang mempunyai kekurangan, kelebihan dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Bagi mereka yang berlebih, berbagi dengan mereka yang kurang, konteks kurang dalam hal ini adalah ilmu ataupun pengalaman. Dan menempati posisinya, tidak lain adalah sebagai seorang Mahasiswa dalam konteks akademik, ataupun yang berkecimpung di organisasi.  
            Begitulah nuansa yang terasa dilingkup Mahasiwa Teknik Mesin serta LK yang menjadi tempat mahasiswa dalam mengembangkan karakternya masing-masing, khususnya seputar kemahasiswaan. Saling sapa antar mahasiswa lain, saling membantu, saling berbagi pengalaman, baik dari senior ke junior, ataupun junior ke senior. Sehingga solidnya persaudaraan Mahasiwa Teknik Mesin begitu kental.

Indipendensi PKKMB 2009 oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
            Sekilas tentang gambaran PKKMB 2009 ini, apa yang beda dengan PKKMB tahun lalu yaitu tahun 2008?
Hal itulah yang coba penulis ungkap seputar fenomena yang terjadi. Tepat sekali, perbedaan yang sangat mencolok dari tahun-tahun yang lalu. Indipenden PKKMB yang dilakukan oleh Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Dimana seharusnya PKKMB tetap dilaksanakan terpusat di Fakultas Teknik. Namun kali merupakan suatu pilihan yang mengandung resiko. Bagaimana mana tidak? sungguh diluar kebiasaan dan exstrim.  Dengan SDM dan kuantitas pengalaman yang mereka miliki, mereka berani bertanggung jawab dengan kualitas Maba pasca PKKMB secara indipenden.
Tercetus dari pemikiran kritis penulis sebagai seorang Mahasiswa, apa latar belakang yang menggerakkan pelaksanaan PKKMB 2009 Teknik Mesin secara indipenden?
Menurut pengakuan Bayu Firdaus sebagai Ketua Pelaksana PKKMB 2009 Jurusan Teknik Mesin, adanya unsur otorisasi dari pihak Fakultas Teknik. Sehingga sistem demokrasi yang memang seharusnya tetap dijunjung, luntur dengan otorisasi yang kokoh dari pihak Fakultas Teknik. Lobying yang ditawarkan Bayu Firdaus dkk, dimana seharusnya bisa menemukan titik temu diantara argumen-argumen yang berbeda dan mempertahankan PKKMB yang utuh, namun tidak demikian, justru yang terjadi pertarungan politik yang semakin panas pada lingkup intern Fakultas Teknik.
Tidak hanya berdiam pada satu sumber saja, penulis mencoba mencari informasi tercetusnya konflik tersebut. Menurut Ferdiansyah, tidak lain sebagai Ketua Pelaksana PKKMB 2008 Fakultas Teknik menuturkan, bahwasana sistem pembentukan panitia PKKMB Fakultas Teknik sekaligus kebijakannya terdapat beberapa pilihan, diantaranya oleh Fakultas atau hasil musyawarah dari delegasi tiap-tiap Jurusan. Apabila kebijakan ditentukan oleh Fakultas, ditinjau dari keefisien waktu. Hal itu dikarenakan sebagai antisipasi, bahwasana tiap rapat untuk menentukan suatu kebijakan yang cenderung menyita waktu. Argumen yang terus diperkuat melalui referensi dan kutipan yang dimiliki oleh tiap peserta rapat. Tidak jarang yang terjadi bukannya suatu solusi cerdas yang tercetus, melainkan hanya pertarungan prinsip yang terus dipegang.
Konflik internal tersebut semakin diketahui publik dengan insiden pada waktu pelaksanaan upacara bendera yang dilaksanakan di Gedung Bima Unesa Lidah Wetan. Barisan yang terpisah antara Maba Jurusan Teknik Mesin dan Fakultas Teknik pada waktu akan memasuki Gedung Bima. Perbedaaan tidak hanya pada hal itu saja, atribut yang dikenakan oleh masing-masing Maba pun juga berbeda.
Senggang beberapa waktu setelah prosesi upacara bendera berlangsung, secara tiba-tiba Maba Fakultas Teknik ditarik dari barisan upacara. Menurut informasi, Anton selaku Presiden BEM Fakultas Teknik, menghendaki sterilisasi barisan Maba Fakultas Teknik dari non Maba Fakultas Teknik. Pada akhirnya yang terjadi adalah prosesi upacara yang tidak bisa diikuti oleh seluruh Maba Fakultas Teknik hingga selesai.
Dari momen-momen tersebut, penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal sebagai wacana khalayak Mahasiswa khususnya.
Begitu banyak perbedaan yang ada didunia ini, mulai dari model pakaian, sepatu hingga integral dan integritas kehidupan setiap manusia. Namun janganlah hal itu meciptakan suatu perbedaan kerukunan. Manusia sama halnya dengan manusia yang lain. Sama-sama mempunyai nafsu makan, memiliki, dan pilihan. Dari insiden PKKMB Fakultas Teknik dan Jurusan Teknik Mesin, sama halnya dengan suatu pilihan. Dimana indipenden PKKMB Jurusan Teknik Mesin dari Fakultas Teknik, dengan tingkat resiko yang sanggup dipertanggung jawabkan masing-masing fihak.
Mahasiswa, adalah sosok dengan kemauan keras yang sanggup belajar dengan banyak arah. Maka dari itu, mahasiswa adalah sebagai kader bangsa dan penengah diantara pemerintahan dan rakyat. Belajar dengan hanya ditemani secangkir kopi, tikar kusut, serta semangat yang terus terpancar di antara mahasiwa yang membentuk lingkaran diskusi. Namun hal itu tidak mengurangi kualitas belajar mereka, yang ada adalah kesederhanaan, sebagaimana rakyat Indonesia yang harus dipaksa hidup sederhana, karena memang tidak adanya materi yang akan mereka pergunakan untuk bermewah-mewahan.
            Lalu yang menjadi pertanyaan, Mahasiswa itu siapa?
Banyak tafsiran tentang mahasiswa. Diantaranya Mahasiwa adalah Maha “besar”, siswa ‘orang yang belajar, jadi Mahasiwa  bisa distikan orang yang belajar dengan tingkatan lebih tinggi dari orang yang belajar lainnya, maka dari itu, tempat belajarnyapun juga Perguruan Tinggi (PT). Ada juga yang menafsirkan mahasiswa itu seperti apa. Mahasiswa adalah tingkatan pendidikan. Dimana hal itu yang membedakan dari siswa adalah, cara berfikir, meliputi perspektif terhadap suatu permasalahan yang diterjemahkan secara logis dan ilmiah. Tidak hanya itu saja, kedewasaan beringkah laku, kosa kata, serta wacana yang luas.
            Apapun tafsiran itu, tetap pada intinya mahasiswa adalah generasi kader keluarga, kader bangsa, menjadi tonggak suatu perubahan menuju ke hal yang lebih baik dan kelak akan menggantikan generasi-generasi yang sudah tua.
Mengingat hal tersebut, penulis mengutip sebagian materi PKKMB Jurusan Teknik Mesin, dan kemudian diterjemahkan kedalam bahasa penulis sendiri. Materi yang penulis sorot adalah pada materi III (wawasan kritis), sebagaimana mengungkap tentang wacana, diskusi, dan tindakan kritis.

Wacana
 Suatu gambaran perihal terdahulu maupun sekarang dengan sifat menambah/menjadi referensi pengetahuan tentang berbagai hal. Sehingga, akan menjadi pemahaman tersendiri dan mendalam, dengan akumulasi wacana yang terus bertambah. Sejalur dengan itu, tingkat kecerdasan pun juga seiring berjalan, dan tidak jarang akan memunculkan suatu ide baru.

Diskusi
Pertukaran wacana yang berasal dari berbagai orang dalam forum diskusi yang dibangun. Diskusi bisa dengan beberapa metode, bisa secara langsung memecahkan suatu permasalahan dengan komparasi antar argument yang akan mengkerucut pada suatu pemecahan masalah. Ataupun debat, dimana debat tersebut akan memacu otak untuk berfikir lebih keras, karena terdapatnya argument yang ingin terus dipertahankan, sehingga secara otomatis referensi akan semakin banyak. Namun kekurangan diskusi secara debat akan cenderung menyita waktu lebih banyak, karena juga menuntut sikap menghargai argument orang lain.

Tindakan Kritis
            Tindakan kritis, penulis mencoba terjemahkan, suatu tindakan dengan didasari rasa ingin tau yang begitu besar mengenai suatu permasalahan. Mulai dari  pohon suatu permasalahan, batang, hingga keranting dan akar dari permasalahan. Sehingga pada akhirnya permasalahan tersebut tidak menimbulkan pertanyaan, dalam arti lain permasalah terjawab dengan adanya pertanyaan-pertayaan yang ada. Jadi secara keseluruhan pemahaman tentang tindakan kritis tidak lain adalah tindakan untuk menemukan permasalah sampai masalah itu sudah tidak menjadi masalah lagi dengan cara bertanya.
            Jadi, agar Mahasiswa bisa selayaknya menjadi Mahasiswa, perlulah mempunyai wawasan yang luas, untuk  memperoleh wawasan yang luas, salah satunya adalah dengan diskusi. Agar diskusi bisa maksimal, perlu tindakan kritis untuk memperoleh pertukaran informasi sebanyak-banyaknya.
 Muksin Saiful A





Tidak ada komentar:

Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google